Paragraf
Deduktif dan Induktif
Paragraf
merupakan bagian karangan yang terdiri atas beberapa kalimat yang berkaitan
secara utuh dan padu serta membentuk satu kesatuan pikiran. Paragraf yang baik
terdiri dari dua kalimat atau dua gagasan, dimana memiliki persyaratan berupa
kepaduan,kesatuan dan kelengkapan.
Paragraf Deduktif
Paragraf
deduktif adalah paragraf yang dikembangkan dengan pola deduksi, yaitu
memaparkan hal umum terlebih dahulu kemudian menjabarkan hal – hal khusus.
Dengan kata lain paragraf ini meletakkan gagasan utamanya pada kalimat utama di
awal paragraf.
Contoh:
Selain
digunakan untuk membuat kue, baking soda juga dapat digunakan untuk untuk
perawatan kecantikan. Baking soda juga mudah temukan dan memiliki harga yang
terjangkau. Manfaat baking soda untuk kecantikan adalah dapat menghilangkan
komedo, membersihkan kulit wajah, mengangkat sel kulit mati pada wajah,
menghilangkan flek hitam, jerawat dan bekas jerawat.Untuk perawatan kulit
menggunakan baking soda pertama kita menaruh baking soda tersebut di wadah yang
bersih, kemudian member kan sedikit air, lalu aduk hingga menjadi sebuah pasta.
Setelah itu kita tempelkan pada wajah dan tunggu 10-20 menit kemudian basuh
dengan air hangat dan bersihkan muka dengan pembersih muka.
Paragraf
Induktif
Paragraf Induktif adalah paragraf yang diawali dengan
menjelaskan permasalahan-permasalahan khusus (mengandung pembuktian dan
contoh-contoh fakta) yang diakhiri dengan kesimpulan yang berupa pernyataan
umum. Paragraf Induktis sendiri dikembangkan menjadi beberapa jenis.
Pengembangan tersebut yakni paragraf generalisasi, paragraf analogi, paragraf sebab akibat bisa
juga akibat sebab.
Contoh:
Mikail adalah anak yang rajin dan pandai
bergaul. Selain itu ia memili banyak kemampuan di bidang musik. Ia dapat
memainkan gitar, piano, biola, dan drum. Mikail juga sering mendapatkan
penghargaan dibeberapa ajang perlombaan. Dengan banyak orang kagum dengan dirinya.
Oleh karena itu, Mikail dijuluki anak emas.